
Komisariat SUPER merupakan komisariat yang besar, baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya. Kader SUPER sendiri banyak mengambil posisi strategis di berbagai bidang yang di geluti. Baik itu di kepengurusan organisasi internal, external atau bahkan berprestasi di luar kampus dan diluar organisasi. Hal ini selaras dengan filosofi dari kata SUPER yang bukan saja singkatan dari tiga fakultas, tetapi memiliki makna yang dalam, yakni santun dalam moral, ulet dalam bekerja, prestasi di utamakan, erat silahturahmi, ridho Allah yang di cari.
Super juga memiliki seorang Ketua Umum KOHATI, yang kita kenal dengan sebutan KETUMKOH yunda Survia Eva Putriani. Beliau dilantik pada taggal 22 Desember 2021. Dibawah kepemimpinannya KOHATI SUPER mulai mengembakkan gagasan baru yang dibawa, salah satunya terbentuk PERS KOHATI SUPER dan aktiv dalam ikut serta berbagai cabang perlombaan. Pengiriman kader-kader terbaik mulai dimasukkan kedalam strategi masa kepengurusan. Keaktifan dalam megikuti kegiatan yang di adakan cabang maupun perlombaan yang dilaksanakan oleh komisariat lainnya. Dan beberapa rancangan target pencapaian juga sudah dipersiapkan.
Namun hal ini tentu tidak terlepas dari rekam jejak dari KETUMKOH SUPER sendiri. Prestasi beliau sangat diacungi jempol baik di luar kampus maupun didalam kampus, seperti pada tahun 2021 pihak Fakultas Syariah dan Hukum menobatkan beliau sebagai salah satu mahasiswi yang berprestasi di tingkat Fakultas. Adapun sederetan prestasi lain yang diraih, salah satunya penulis novel dengan judul “Bulan Terbelah di Langit Berjingga”. Dimana buku beliau masuk ke bazar buku Internasional pada tahun 2020. Dan juga tahun 2021 di nobatkan sebagai Top 5 Duta Bahasa Kepri. Kemudian di bulan Maret lalu, yunda Eva juga di kirim ke Padang mewakili SEMA Fakultas Syariah dan Hukum dan juga membawa almamater UIN dalam agenda Sekolah Legislasi yang ditaja oleh SEMA Fakultas Syariah UIN Imam Bonjol Padang.
Yunda Eva juga pernah menerbitkan buku antologi puisi berjudul SEMESTA. Dan untuk edisi April 2022 beliau juga berhasil menerbitkan novel ke 2 dengan judul “Dalam Dekapan Gaza”. Dimana buku ini menceritakan dua latar yang berbeda yakni di Indonesia dan Palestina, kemudian tema yang di angkat tentang ambisi, budaya, perjuangan pasukan KONGA dan negara konflik. Dengan prestasi demikian menjadi motivasi bagi para kader SUPER juga komisariat lain untuk lebih semangat dalam menciptakan karya ataupun mengembangkan dimana minat dan bakatnya.

“Saya termotivasi dalam menulis novel kedua saya karena tidak banyak manusia yang membuka mata dan membuka mulut melihat ketidakadilan yang terjadi di Palestina. Apalagi saya sebagai seorang muslim, ketika ada saudara saya yang terzalimi sudah sepantasnya saya merasakan penderitaan mereka. Mungkin saya tidak bisa berdiri bersama mereka disana, tetapi melalui tulisanlah saya berjuang. Berjuang mengetuk hati setiap pembaca dan saya juga sudah berniat ketika novel ke dua saya lancar dipemasaran, sekian persen dari royalty yang saya terima akan saya donasikan ke Palestina” imbuh yunda Eva saat ditanyai melalui chat whatshap.